Lembaga Penelitian Rekonsiliasi dan
Integrasi Sosial bergerak di bidang sosial dan budaya, lebih khususnya perihal
rekonsiliasi dan integrasi sosial yang disorot melalui pendekatan interdisipliner
antara lain sosial, budaya, antropologi, seni, sastra, dan filsafat. LPRIS
mengarahkan perhatian pada beberapa macam isu sosial seperti diskriminasi
terhadap kelompok minoritas baik secara sosial, budaya maupun agama. Kelompok
minoritas dalam konteks sosial-budaya di Indonesia antara lain adalah migan,
masyarakat aliran kepercayaan di luar enam agama yang diakui di Indonesia
maupun kelompok suku primitif yang dieksklusikan di masyarakat. LPRIS
mengusahakan wadah bagi mereka untuk menyuarakan aspirasi dan ekspresinya untuk
diterima dalam masyarakat secara umum. LPRIS juga membantu memberikan sarana
maupun pendidikan dalam upaya mengartikulasikan perbedaan mereka supaya bisa
berintegrasi dengan masyarakat. Secara umum, LPRIS berupaya mendukung mereka
dalam mendapatkan tempat yang sama dengan kelompok-kelompok masyarakat lain
yang hidup saling berdampingan. LPRIS mengupayakan sebuah integrasi masyarakat
yang didalamnya terdiri dari bermacam-macam kelompk yang saling toleran dan
menghargai perbedaan satu sama lain
Persoalan sosial lain yang menjadi perhatian
LPRIS yakni perselisihan horizontal antarkelompok masyarakat. Dalam hal ini,
LPRIS lebih mengutamakan tindakan pencegahan. LPRIS akan meneliti
indikasi-indikasi yang mengarah pada potensi gesekan di masyarakat serta
membuat rekomendasi kepada pihak-pihak yang berwenang demi menekan
tumbuh-kembangnya potensi perselisihan di masyarakat. Isu-isu yang beredar
antara lain perihal gesekan antara perusahaan tambang dengan masyarakat yang
tinggal di daerah tempat pertambangan, atau persoalan lain perihal kesenjangan
sosial yang akan mengarah pada perselisihan di masyarakat. Upaya LPRIS dalam
mencegah jika kurang efektif akan berlanjut pada pendampingan melalui berbagai
macam cara mediasi dan dialog.
Perhatian LPRIS juga mengarah pada
persoalan kemanusiaan seperti pendidikan dan pemberdayaan, Beberapa isu yang
disorot antara lain adalah permasalahan buta huruf, akses terhadap pendidikan
formal, angka pengangguran yang tinggi, serta kemiskinan. Permaslahan ini
merupakan potensi yang bisa mengarah pada gesekan dalam masyarakat. LPRIS
berupaya mengawal arah kebijakan pemerintah supaya tepat pada sasaran dan
maksimal dalam implementasinya demi menyeleseikan permasalahan-permasalahan di
atas. LPRIS juga membantu menjadi perantara antara pemerintah dengan masyarakat
demi membantu peningkatan kesejahteraan serta pendidikan di masyarakat.

0 komentar:
Posting Komentar