LPRIS

  • Pekarangan
  • Profil
    • Latar
    • Visi dan Misi
    • Program Kerja
  • Seri Kuliah Sosial dan Budaya
    • Kuliah Budaya
    • Kuliah Sosial
    • Diskusi
  • Ebook
    • Buku Sosial
    • Buku Politik
    • Buku Teori
    • Buku Sastra dan Budaya
  • Ragam Tulisan
    • Berita
    • Esai
    • Cerpen
    • Puisi
  • Hasil Penelitian LPRIS

Senin, 16 November 2015

Tentang Rekonsiliasi Peristiwa Madiun 1948

 Elpris     02.00     Esai     No comments   

Diambil dari dindingnya Gus Yas

Tiap kali membincang Peristiwa '65, ada pihak2 yg hobinya mengkaitkan dg Peristiwa Madiun 1948, contohnya Taufik Ismail dan Kivlan Zein yg bodoh itu. Sekadar mengingatkan, sehubungan dg Peristiwa Madiun 1948, mslh tsb sdh direkonsoliasi oleh Presiden RI maupun Menteri Kehakiman pd tahun 1949. Upaya rekonsiliasi tsb adlh jg sehubungan dg terjadinya korban di kedua belah pihak. Ada tuduhan bahwa pihak Madiun (Moesso dkk) telah melakukan kekejaman. Tetapi stlh diselidiki, ternyata jg terjadi pembantaian massal di luar perikemanusiaam thd pihaknya Moesso dkk sebanyak puluhan ribu, bahkan byk ribuan kawan2nya Moesso dkk yg sdh tawanan, mereka diambil dari tawanan dan disiksa, dibantai, ada yg dieksekusi tanpa proses hukum dan tidak diketahui peran kesalahan korban.

Di luar tawanan banyak pula yg dibantai di luar perikemanusiaan yg itu dilakukan kubu Perdana Menteri Hatta dan Siliwangi dll. Selebihnya, kubu Moesso dkk (walau Moesso kmdn meninggal) yg ada dalam tawanan, jmlhnya ribuan, membuktikan diri bahwa tdk ada maksud bagi Pemda Madiun memberontak sbgmn tuduhan PM Hatta, dan ribuan tawanan ini (kawan2nya almarhum Moesso) membuktikan diri dg melarikan diri dari tawanan, ada pula yg keluar tawanan krn dikeluarkan kepala penjara scr resmi, bergabung dg Pemerintah RI melawan Agresi Belanda II.

Atas temuan2 itu, bahwa terjadi pelanggaran HAM berat scr besar2an thd orang2 pro-Moesso, Presiden Soekarno kmdn berkehendak utk merekonsiliasi dg kubu Moesso dkk pd tahun 1949. Menteri Kehakiman jg menerbitkan surat pemaafan kepada kubu Moesso dkk (pd mulanya diwakili Alimin, yg kmdn kpd Alimin diberi gelar pahlawan nasional setelah meninggalnya), saling memaafkan. Kmdn thd korban pembantaian yg dilakukan kubu Perdana Menteri Hatta & Siliwangi, telah dilakukan pemakaman ulang dan diberikan pemakaman scr layak, antara lain thd jenazah2 di kuburan massal Amir Sjarifoeddin dkk yg dimakamkan ulang pd tahun 1950 atas restu dan petunjuk2 Pemerintah RI. Hanya dalam waktu setahun pasca-Peristiwa Madiun 1948, Pemerintahan Soekarno telah berhasil mereknsiliasi pihak2 yg bertikai dan seluruh partai2 yg sebelumnya berkonflik diizinkan mengikuti Pemilu 1955.

Sementara dalam Peristiwa 1965, sudah 50 tahun ini Pemerintah RI masih gagal melakukan rekonsiliasi. Dan tidak sewajarnya kakek Taufik Ismail dan kakek Kivlan Zein membawa-bawa Peristiwa 1948 ketika membincang Peristiwa 1965. Sekian dan terima kasih, salam. *Gus YAS*

Sumber
https://www.facebook.com/indoprogress/posts/10153778146575649?comment_tracking={%22tn%22%3A%22O%22}
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Label

  • Buku Politik
  • Buku Sosial
  • Cerpen
  • Diskusi
  • Esai
  • Puisi
  • Seri Kuliah Budaya
  • Seri Kuliah Sosial

Popular Posts

  • Jacques Lacan - Psikoanalisa
    Kuliah Umum : Jacques Lacan dalam Pascastrukturalisme, oleh St. Sunardi. Diselenggarakan oleh Fakultas Filsafat UGM. Didokumentasikan ...
  • Friedrich Nietzsche - Nihilisme
    Kuliah Umum – Friedrich Nietzsche oleh Romo Setyo Wibowo, tanggal 28-29 April 2015. Diselenggarakan oleh Fakultas Filsafat UGM. Didok...
  • Hasil Penelitian LPRIS = Blandongan : Perebutan Kuasa Budaya Masyarakat Jawa dan Madura.
    Blandongan : Perebutan Kuasa Budaya Masyarakat Jawa dan Madura, oleh Yongky Gigih Prasisko. Penerbit LPRIS, tahun 2015. CP Pemesanan b...
  • Program Kerja
    LPRIS memiliki program kerja yang dilakukan baik secara periodik maupun insidental, antara lain: Melakukan penelitian, kajian da...
  • Budi Irawanto - Teori Film
    Seri kuliah teori : Teori Film oleh Budi Irawanto. Selasa 31 Maret 2015. Diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Ma...
  • Sinopsis Film Bercermin
    Permata tak ingin menjadi dewasa. Semakin bertambah usianya, membuatnya semakin terasing dan terpenjara. Tetapi mau tidak mau, ia tak...
  • Pengakuan Seorang Ekonom Perusak (Buku Pertama) – John Perkins
    Pengakuan Seorang Ekonom Perusak (Buku Pertama) – John Perkins https://drive.google.com/file/d/0Byu9yVab99m1U1RjS2oyR2J1RWs/view?usp=sha...
  • Medea dan Siti : Potret Perempuan Real dan Palsu
                                                                                                                          Oleh Yongky ...
  • Visi dan Misi
    Visi       : Menjadi sebuah lembaga yang dipercaya masyarakat dalam mengusahakan toleransi     keberagaman dalam kesatuan integrasi. ...
  • PAMERAN BUKU INTERNASIONAL
    dimuat di Sindo Jabar, 26 Oktober 2015 Oleh: Anindita S. Thayf Apa yang ditemukan Zarathustra setelah berkata, "Tuhan telah mati...

Blog Archive

  • ▼  2015 (29)
    • ►  Desember (4)
    • ▼  November (2)
      • Diskusi buku Sarwo Edhie dan Tragedi 65
      • Tentang Rekonsiliasi Peristiwa Madiun 1948
    • ►  Oktober (23)

Mengenai Saya

Foto saya
Elpris
Lihat profil lengkapku
LPRIS. Diberdayakan oleh Blogger.

Lembaga Penelitian Rekonsiliasi dan Integrasi Sosial


Copyright © LPRIS | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates